Sindrom Kepala Meledak, Nyata atau Tidak?
Sindrom Kepala Meledak - Exploding Head Syndrome (EHS) di Indonesia lebih dikenal dengan nama Sindrom Kepala Meledak. Mungkin Anda yang membaca artikel ini akan merasa aneh dan tidak percaya tapi untuk lebih lengkapnya, mari baca ulasan dibawah ini.
Apa itu Sindrom Kepala Meledak ?
Sindrom Kepala Meledak merupakan sindrom temuan terbaru oleh para ahli sering juga disebut Exploding Head Syndrome (EHS). Sindrom ini menyerang penderita disaat hendak tidur malam atau bangun pagi. Orang yang menderita sindrom ini biasanya akan mendengar suara seperti bunyi mendenging yang halus, bahkan ada juga yang mendengar suara ledakan. Kondisi setiap penderita berbeda-beda, ada yang hanya mengalaminya sekali sehari, ada pula yang mengalaminya tujuh kali dalam sehari. Bunyi yang didengar masing-masing penderita juga bervariasi, ada yang mendengar bunyi petir, suara kembang api, bunyi ledakan, bahkan suara pintu dibanting.
Gejala Sindrom Kepala Meledak
Gejala yang dialami penderita sindrom kepala meledak tidak selalu sama. Beberapa penderita menerangkan bahwa mereka mendapatkan terpaan sinar dan suara-suara tembakan kuat. Merasa gelisah, jantung berdegup dengan kencang, dan diikuti sesak napas serta gejala umum lainnya selain suara keras.
Ada beberapa penderita yang mendengar suara hanya di salah satu telinga, sedangkan penderita lainnya mendengarnya di dua sisi telinganya. Ada kasus lain lagi, dimana penderita mendengar asal suaranya berasal dari dalam kepalanya. Peneliti menemukan bahwa sindrom ini lebih beresiko terjadi kepada orang dengan tingkat stress yang tinggi, kelelahan fisik dan mental. Sindrom ini lebih banyak menyerang kaum wanita daripada pria, range usianya juga berkisar pada wanita dengan usia diatas 50 tahun.
Sindrom ini mungkin terdengar sangat tidak masuk akal, tetapi jika ada salah satu dari kenalan kalian yang mengalaminya, anjurkan untuk sesegera mungkin mendapatkan pengobatan. Untuk sebagian besar masyarakat yang mengalami sindrom ini kadang menganggap bahwa ini adalah migrain sedangkan yang sebenarnya adalah Anda menderita sindrom kepala meledak.
Belum ada kepastian tentang apa penyebab dari sindrom ini. Tetapi para ahli menyarankan, bagi para penderita sindrom ini untuk dapat merelaxkan diri,melakukan yoga atau bermeditasi, bisa juga dengan mengkonsumsi obat-obatan karena belum adanya penelitian lebih lanjut tentang sindrom ini. Jadi mari kita lebih waspada terhadap setiap gejala-gejala penyakit yang pernah atau mungkin sedang menyerang kita saat ini.
Sindrom ini mungkin terdengar sangat tidak masuk akal, tetapi jika ada salah satu dari kenalan kalian yang mengalaminya, anjurkan untuk sesegera mungkin mendapatkan pengobatan. Untuk sebagian besar masyarakat yang mengalami sindrom ini kadang menganggap bahwa ini adalah migrain sedangkan yang sebenarnya adalah Anda menderita sindrom kepala meledak.
Belum ada kepastian tentang apa penyebab dari sindrom ini. Tetapi para ahli menyarankan, bagi para penderita sindrom ini untuk dapat merelaxkan diri,melakukan yoga atau bermeditasi, bisa juga dengan mengkonsumsi obat-obatan karena belum adanya penelitian lebih lanjut tentang sindrom ini. Jadi mari kita lebih waspada terhadap setiap gejala-gejala penyakit yang pernah atau mungkin sedang menyerang kita saat ini.